Sastra Itu Yang Bagaimana?

Sungguh sederhana, namun sastrawan senior pun akan terkelu-kelu saat berusaha mendefinisikan “Sastra” yang benar-benar Sastra. Jadi, Sastra itu yang bagaimana?

“Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya.” – Pramoedya Ananta Toer

Saya rasa perlu untuk menggunakan metode “bird eye view”, dimana kesimpulan diambil dari perspektif yang luas dan melepaskan diri dari segala ikatan yang bisa mempengaruhi pengambilan kesimpulan. Hal ini diperlukan agar tulisan ini terhindar dari “Fallacy” (Kesalahan Berpikir).

Jadi, saya mencoba untuk menelanjangi diri saya dari berbagai asumsi. Sehingga tulisan ini menjadi sebuah karya yang dibuat oleh seorang suci yang telah terlahir kembali.

Sastra (शास्त्र, shastra) diserap dari bahasa sansekerta yang berarti teks yang mengandung pedoman atau intruksi (‘cas’ artinya mengajar dan ‘tra’ artinya alat). Sehingga seringkali kita jumpai sastra-sastra perjuangan, karena sebenarnya sastra memang dekat dengan dunia pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Yang akhirnya melahirkan bentuk-bentuk lain sastra berupa Susastra, Kesustraan, dan Kesusastraan. Yang ironisnya banyak diantara awam menyatakan bahwa itu semua toh sama saja, karena berasal dari satu kata yang sama (sastra). Titik!

Kata “su-” yang melekat pada susastra mempunyai makna “indah”. Susastra merupakan percabangan disiplin ilmu yang berkonsentrasi pada sastra yang indah.

Kemudian kesusastraan digunakan untuk menyebutkan/membandingkan pemahaman kadar sastra. misalnya : “Kesastraan novel karangan Seno Gumiro Ajidarma lebih bernilai lebih dari novel karangan Raditya Dika”.

Sedangkan ‘kesusastraan’ didefinisikan sebagai ‘kumpulan atau hal-hal yang berkenaan dengan sastra’.

TERJEMAHAN SASTRA

Dalam penerjemahan kata sastra kedalam bahasa inggris, akan kita jumpai 3 kata untuk mengartikan kata sastra yakni Literature, Humanities, dan Philology. Literatur memiliki arti sebagai bahan bacaan atau dasar yang bisa dijadikan rujukan dalam sebuah penulisan karya ilmiah. Hal ini tak jauh beda dengan penerjemahan sastra yang berasal dari sansekerta yang berarti Tulisan yang mengandung ajaran.

Pemahaman ini juga sejalan dengan pendapat beberapa tokoh seperti ;

Mursal Esten (1978 : 9)
Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).

Semi (1988 : 8 )
Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.

Plato
Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.

Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.

Robert Scholes (1992: 1)
Tentu saja, sastra itu sebuah kata, bukan sebuah benda

Sapardi (1979: 1)
Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan social.

Yang kemudian, jauh-jauh waktu setelah dikenalnya sebuah tulisan. Sastra ini terbelah menjadi dua bagian, Yakni Sastra Imajinatif dan non-Imajinatif. Dengan beberapa tokoh yang kita tahu seperti Tan Malaka, Pramoedya Ananta Toer, Seno Gumira Ajidarma, Dee Lestari, dan lain-lainnya yang bergerak didalam sastra dengan genre yang berbeda-beda.

Tapi toh walau berbeda mereka tetap satu jua, dan terikat dalam JUA yang sama. Sastra!

Jadi, mari kita mencoba mencerna baik-baik petuah dari bang pramoedya. Sastra sebenarnya sungguh sangat sederhana, obsesi segolongan tertentulah yang membuat sastra menjadi kian dihebat-hebatkan dan tertafsir jauh dari asal muasalnya. Jadi sastra itu yang bagaimana? ya sederhana sekali, sastra ya tulisan. proses penerjemahan pemikiran abstrak menjadi sebuah tulisan yang bisa dibaca orang dan mempengaruhi itu lah yang disebut Sastra!

======

Referensi :

https://ressay.wordpress.com/2008/12/18/fallacy-kesalahan-berpikir/

https://id.wikipedia.org/wiki/Sastra

https://indonesiana.tempo.co/read/103451/2016/12/13/Sastra–Susastra–Kesastraan-dan-Kesusastraan:-Apa-Bedanya?

https://asemmanis.wordpress.com/2009/10/03/pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli/

Susastra Kawan Paimo

https://pengertiankuu.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-literatur-dalam-penelitian.html

Satu respons untuk “Sastra Itu Yang Bagaimana?

Tinggalkan komentar